Wednesday, September 09, 2009

Renungan hari ini

Banyak motivator nasional maupun dunia mengarahkan kita dengan berpendapat bahwa hidup manusia ditujukan untuk 2 hal ini,

yaitu menghindari kepahitan dan kesedihan serta mencari kebahagiaan dan kesuksesan. Hari ini juga SANG KEBIJAKSANAAN menuturkan ulang apa yang 2000 tahun lalu pernah disampaikan, jauh sebelum para motivator, jauh sebelum ada peribahasa, “berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” atau dalam versi lain dikatakan, “No Pain, No Gain!”.

Inilah wejangan mahsyur dari SANG KEBIJAKSANAAN itu:

"Berbahagialah, hai kamu yang miskin,

karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar,

karena kamu akan dipuaskan.

Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis,

karena kamu akan tertawa.

Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya,

karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.

Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang,

karena kamu akan lapar.

Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa,

karena kamu akan berdukacita dan menangis.

Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu;

karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

(Luk.6:20-26)

Wejangan SANG KEBIJAKSANAAN itu membuka mata kita akan pilihan hidup kita dan implikasinya bagi kita yakni ”bahagia” dan ”celaka”.  Tuhan menghendaki kita masuk dalam kebahagiaan itu. Namun tidaklah otomatis atau instant, kita perlu serius dalam memilih hidup di dunia ini. Gambaran itu membantu kita dalam memilih dan menentukan sikap hidup kita saat ini.  Berhadapan dengan situasi dunia yang menawarkan banyak hal menarik, kita harus waspada. Tidak semua hal menarik itu membawa kebahagiaan. Mungkin kita akan senang, namun itu sesaat dan bukan kebahagiaan abadi. Untuk apa kaya kalau kita tidak punya jaminan keselamatan kekal?  Baiklah kita selalu membuka hati bagi Tuhan sehingga setiap keputusan dan pilihan kita memang mengarah kepadaNya. Walaupun secara manusiawi pilihan itu tidak menyenangkan dan berat, namun itulah yang menjadi kehendak Tuhan. Marilah kita mengusahakan kebahagiaan abadi lewat pilihan dan sikap hidup yang tepat setiap hari.

 

Salam damai,

Alfonsus A.K.

 

No comments:

Post a Comment