Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Luk 10:38-42)
Hari ini adalah hari Senin. Sebagian besar orang (terutama orang kantoran) menganggap bahwa hari Senin adalah hari yang berat, walaupun hari Senin adalah hari pertama dalam pekan tapi sering jadi momok karena masih dibayangi hawa liburan. Hari Senin menjadi hari yang dijejali oleh begitu banyak jenis pekerjaan atau beban kerja yang banyak. Dari sekian banyak hal yang harus dilakukan, kita justru sering tidak tahu mana yang harus diutamakan. Kita sibuk dengan banyak perkara tetapi setengah-setengah melakukannya. Di saat seperti inilah mungkin kita mesti ingat pesan Yesus kepada Marta, ”Engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Kita tentu tidak mau bekerja berat, kerja keras tapi sekaligus mengeluh ke atasan, apalagi hasilnya tidak dihargai atasan. Istilah yang sering dipakai sekarang ialah, “Work hard is not enough, we must work smart”. Work smart berarti tahu apa yang utama dan tahu strategi untuk mencapai tujuan dengan baik. Sebagai pekerja, satu hal yang bisa kita syukuri dari Injil hari ini, yaitu bahwa kita diingatkan untuk menyusun skala prioritas dan mewujudkannya dengan work smart.
Hal lain yang menjadi mutiara dari Injil hari ini adalah pentingnya menghargai ”presensia” atau ”Kehadiran” dalam artian saat ini. Sering dalam hidup sehari-hari kita disibukkan dengan kerja, cari uang, bahkan sibuk mengikuti berbagai kegiatan Gereja atau kemasyarakatan. Karena kesibukkan itu, kita merasa lelah untuk menghargai hal-hal yang seolah sepele tetapi justru mendasar. Kita lelah bekerja hingga tidak lagi bisa menghargai pentingnya HADIR dan bercerita dengan anak atau isteri sendiri. Di saat kita berbicara dengan seseorang kita justru memikirkan masalah lain. Ketika di rumah kita memikirkan pekerjaan. Ketika di tempat kerja kita justru memikirkan hal lain, entah itu urusan pribadi atau urusan rumah. Kita tidak HADIR secara utuh; HADIR secara utuh berarti menghadirkan diri secara fisik, jiwa raga dan hati budi kita.
Apa yang dilakukan Marta tidak sepenuhnya salah. Hanya saja dia kurang menghargai Ke-HADIR-an Yesus sekaligus tidak mau meng-HADIR-kan dirinya sendiri di hadapan Yesus secara utuh. Sepertinya contoh yang mirip adalah ketika kita ikut Misa/Perayaan Ekaristi tetapi pikiran kita justru tertuju pada handphone atau blackberry atau saat berdoa kita malah sibuk memikirkan rencana kencan atau rencana bisnis. Mutiara Injil yang bersinar-sinar ini memanggil kita untuk sungguh HADIR secara UTUH dimanapun kita berada terutama SAAT kita berada di Rumah Tuhan, atau berdoa di hadiratNYA.
Akhirnya kita bisa memeluk erat mutiara Injil hari ini yaitu bahwa: Satu saja yang perlu: memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari pada kita. Tentu yang terbaik adalah mendekatkan diri kepada Tuhan, duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkanNYA.
No comments:
Post a Comment