"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
(Injil Rabu, 12 Agustus 2009: Mat 18:15-20)
Pernah kehilangan sesuatu? Pernah kehilangan seseorang? Bagaimana perasaan kita saat kita menemukan kembali sesuatu atau bahkan seseorang yang pernah hilang? Senang, ya tentu kita akan merasa puas, lega dan gembira bahkan kalau yang hilang itu adalah sesuatu yang sangat berharga dan ketika itu ditemukan maka perasaan yang muncul mungkin tidak hanya senang, tetapi sangat emosional, gembira terharu penuh tangis kebahagiaan, suasana hati yang mungkin tak terperikan.
"Mendapatkan kembali", inilah kunci dari karya penyelamatan Tuhan, inti pengurbananNya di salib. Kata-kata ‘mendapatkan kembali' inilah yang Tuhan inginkan menjadi kunci dari semua bentuk relasi dengan sesama di sekitar kita. Tuhan sangat menghargai relasi personal, bicara dari hati ke hati, tulus dan jauh dari gossip. Berani untuk berbicara dan menegur secara baik untuk tujuan mendapatkan dia kembali.
Nah bagaimana dengan kita? Apakah kita membangun relasi kita dalam kehangatan dan personal? Atau kita lebih cenderung membicarakan orang lain di belakang mereka? Menggosipkan orang lain di belakang mereka memang jauh lebih mudah dan tidak berisiko, tapi inilah perbuatan yang tidak bertanggungjawab dan tidak sesuai dengan firman Tuhan.
(Injil Rabu, 12 Agustus 2009: Mat 18:15-20)
Pernah kehilangan sesuatu? Pernah kehilangan seseorang? Bagaimana perasaan kita saat kita menemukan kembali sesuatu atau bahkan seseorang yang pernah hilang? Senang, ya tentu kita akan merasa puas, lega dan gembira bahkan kalau yang hilang itu adalah sesuatu yang sangat berharga dan ketika itu ditemukan maka perasaan yang muncul mungkin tidak hanya senang, tetapi sangat emosional, gembira terharu penuh tangis kebahagiaan, suasana hati yang mungkin tak terperikan.
"Mendapatkan kembali", inilah kunci dari karya penyelamatan Tuhan, inti pengurbananNya di salib. Kata-kata ‘mendapatkan kembali' inilah yang Tuhan inginkan menjadi kunci dari semua bentuk relasi dengan sesama di sekitar kita. Tuhan sangat menghargai relasi personal, bicara dari hati ke hati, tulus dan jauh dari gossip. Berani untuk berbicara dan menegur secara baik untuk tujuan mendapatkan dia kembali.
Nah bagaimana dengan kita? Apakah kita membangun relasi kita dalam kehangatan dan personal? Atau kita lebih cenderung membicarakan orang lain di belakang mereka? Menggosipkan orang lain di belakang mereka memang jauh lebih mudah dan tidak berisiko, tapi inilah perbuatan yang tidak bertanggungjawab dan tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Lebih lanjut apa yang kemudian kita akan lakukan? Tentu saja kita berniat untuk menjaganya dengan penuh kasih dan penuh kehati-hatian, tidak mau kehilangan lagi…
Yuk... Mari kita jaga yang kita miliki sekarang ini penuh syukur. Kita memiliki banyak lho, teman, orangtua, saudara, pekerjaan, handphone, motor, uang, waktu, dan banyak lagi... yang paling berharga adalah iman, martabat, kehormatan dan kepercayaan. Mari kita saling menjaga... Kita sepakat meminta kepada Tuhan bersama-sama supaya kita dikuatkan untuk saling menjaga dan Tuhan akan mendengar untuk mengabulkannya, AMIN.
Yuk... Mari kita jaga yang kita miliki sekarang ini penuh syukur. Kita memiliki banyak lho, teman, orangtua, saudara, pekerjaan, handphone, motor, uang, waktu, dan banyak lagi... yang paling berharga adalah iman, martabat, kehormatan dan kepercayaan. Mari kita saling menjaga... Kita sepakat meminta kepada Tuhan bersama-sama supaya kita dikuatkan untuk saling menjaga dan Tuhan akan mendengar untuk mengabulkannya, AMIN.
No comments:
Post a Comment