Saturday, July 04, 2009

Kecilnya Duniaku... Dunia Intai

Spionase...
Hhmmm ketika aku melihat spion mobil atau sepeda motor, apa yang kulihat dalam spion itulah dunia detik itu... dunia yang sangat sempit, dunia yang hanya terbingkai oleh plastic-fiber. Aku akhirnya menyadari bahwa duniaku ini kecil. Duniaku ini sempit.

Dunia ku artinya tidak lain adalah situasi real yang dihadiri oleh eksistensiku sekaligus melingkupi eksistensiku. AKu jadi ingat bagaimana sempitnya dunia seorang mata-mata, seorang yang masuk dalam dunia spionase. Mereka selalu dibatasi oleh gerak-gerik orang yang dimata-matai, mereka sendiri membatasi diri supaya tidak diketahui oleh orang lain bahwa mereka sedang memata-matai. Kurasakan begitu juga dengan diriku, betapa eksistensiku dibatasi oleh eksistensi orang lain. Kebebasanku dibatasi oleh kebebasan orang lain.

Dari satu sisi, sempit atau luasnya dunia seseorang sebenarnya sangat tergantung pada cara pandangnya, tergantung pada batasan-batasan hidupnya dan tujuan hidupnya. Ketika seseorang memiliki sudut pandang yang sekecil spion ya hidup dan dunianya akan sangat sempit, karena hanya berkecimpung di dunia yang terbingkai itu. Ketika seseorang bisa memiliki sudut pandang yang lebih luas, maka dia akan bisa hidup dan menikmati dunia yang lebih luas pula. Batasan-batasan hidup seperti lingkungan kerja, rumah, tetangga, dan jaringan pertemanan adalah faktor lain yang bisa menentukan sempit atau luasnya dunia seseorang. Apalagi kalau seseorang memiliki tujuan hidup yang jelas dan tujuan itu berorientasi pada kebaikan bersama maka dunia ini pun akan sungguh luas, seluas segala kenyataan.

Di sisi lain manusia, aku, Anda dan dia atau mereka, masih sering dikuasai oleh "Situasi Batas" dan sulit menentukan diri. Akhirnya terjatuh dalam dunia spionase yang hanya selebar spion saja. Fakta jelas menunjukkan bahwa dunia ini luas sekali, bahkan pengalaman faktual dan kenyataan empiris maupun kenyataan metafisika juga membuktikan bahwa dunia idea itu unlimited. Akhirnya bisa dikatakan bahwa dunia kita sangat ditentukan oleh mind-set subjet nya. Semua terletak dalam disposisi budi dan hati si manusia untuk menghadapi dunianya dan berkesimpulan bahwa duniaku ini sempit atau duniaku ini luas.

Pertanyaan reflektifnya adalah:
@ Bagaimana mindset dan cara pandangku terhadap situasi eksistensial hidupku?
@ Apa saja boundaries dalam hidup aktual ku? bagaimana sikapku terhadap batasan-batsan itu?
@ Apa tujuan hidupku? kemana orientasiku?

Semoga saja dunia ini menjadi semakin Indah dan tidak dipersempit hanya sebatas bingkai spion saja. Semoga...!

No comments:

Post a Comment